TENAGA KERJA DAN PENGANGGURAN
Latar Belakang
§ Pengangguran terjadi karena Turunnya output (hasil) dan dari meningkatnya kebutuhan relatif tenaga kerja dibanding jumlah tenaga kerja yang qualifikasinya dibutuhkan
§ Menjadi fokus makro ekonomi karena menggambarkan tidak digunakannya sumber-sumber yang ada yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
TENAGA KERJA DAN TINGKAT PARTISIPASI KERJA
POTENTIAL LABOR FORCE (TENAGA KERJA POTENSIAL) – age eligible population
§ Anak muda usia 16 tahun dan yang bersangkutan
§ Orang yang tidak terhambat kemampuan kerjanya karena (dipenjara-mental, sanitarium – panti jompo, sakit parah)
ACTUAL LABOR FORCE: Tenaga Pekerja aktual
Mereka yang bekerja
Tidak bekerja tapi aktif mencari pekerjaan, termasuk pekerja paruh waktu
LABOR FORCE PARTICIPATION RATE (), ditentukan dengan membandingkan:
Actual labor force
LFPR _________________ x 100%
Potential labor force
LFPR = 

Mengukur Pengangguran dan Pekerja
UNEMPLOYMENT RATE = 

EMPLOYMENT RATE =
X 100

JENIS PENGANGGURAN
PENGANGGURAN FRICTIONAL
Pengangguran yang berkaitan dengan keluarmasuknya tenaga kerja pada pasar kerja, misalnya mereka yang beralih pekerjaan atau mereka yang baru pertamakali masuk bursa kerja
PENGANGGURAN STRUKTURAL
Pengangguran yang disebabkan oleh perubahan pada bidang ekonomi, sebagai akibat tidak sesuainya keahlian dan lokasi/daerah serta kebutuhan penempatan tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang dibuka.
PENGANGGURAN SIKLIKAL /SIKLUS
Pengangguran karena tingkat fluktuasi secara keseluruhan kondisi aktivitas ekonomi
KONDISI “ALAMI” TINGKAT PENGANGGURAN
(SECARA EKONOMI)
§ RENDAHNYA TINGKAT PENGANGGURAN-APAKAH MENDORONG INFLASI?
§ NON ACCELERATING INFLATION RATE OF UNEMPLOYEMENT- NAIRU
§ PENGANGGURAN MERUPAKAN ‘TARGET’ PENTING PARA PEMBUAT KEBIJAKAN
§ SENANTIASA TERJADI ‘PERGERAKAN’ DALAM HAL PENGANGGURAN, DIAKIBATKAN OLEH
1. DEMOGRAPHIK (Usia Pekerja, Perkawinan, Tingkat Kelahiran, Dsb)
2. PERUBAHAN KEBIJAKAN (Kebijakan Upah Minimum, Tunjangan Pengangguran)
3. PENGATURAN INSTITUSI/PERUSAHAAN (Kekuatan Organisasi Pekerja, Keberadaan Badan Pekerja, Akses Informasi)
Struktural – Friksional ataukah Siklikal
1. Para buruh tani di desa menganggur setelah masa musim tanam berakhir
2. Pekerja tambang diberhentikan karena resesi ekonomi
3. Programer komputer keluar dari kerjanya di Surabaya untuk mencari kerja di Jakarta
4. Tenaga Penjualan kehilangan pekerjaan karena penjualan menurun disebabkan bisnis lesu
5. Lulusan SMK mendaftar kebeberapa jenis pekerjaan tetapi kualifikasinya dibawah standard.
6. Lulusan Sarjana mencari kerja untuk pertama kalinya
7. Pekerja perakitan mobil telah diganti tenaganya dengan tenaga robot
8. Seorang pekerja menolak pekerjaan yang ditawarkan karena upahnya rendah.
KONDISI TENAGA KERJA TAHUN 1950 – 2000 (DI AS)
Tahun | Populasi, Usia >=16 | Tenaga kerja (Jutaan) | LFPR | Tingkat Pengangguran | Tingkat Pekerja | ||
Pekerja | Pengang guran | Total | |||||
1950 | 105 | 59 | 3 | 62 | 59% | 4,8% | 56,2% |
1960 | 117 | 66 | 4 | ? | ? | ? | ? |
1970 | 137 | 79 | 4 | ? | ? | ? | ? |
1980 | 168 | 99 | 8 | ? | ? | ? | ? |
1990 | 188 | 117 | 7 | ? | ? | ? | ? |
2000 | 210 | 135 | 6 | ? | ? | ? | ? |
Dari data di atas, tingkat pengangguran dan tingkat pekerja (employment) lebih tinggi ditahun 1990 dibanding 1950. Dapatkah anda jelaskan mengapa hal tersebut terjadi?
Apakah data di atas memang menggambarkan kelompok pengangguran usia muda antara 16 – 19?
Tahun | Populasi, Usia >=16 | Tenaga kerja (Jutaan) | LFPR | Tingkat Pengangguran | Tingkat Pekerja | ||
Pekerja | Pengang guran | Total | |||||
1950 | 105 | 59 | 3 | 62 | 59% | 4,8% | 56,2% |
1960 | 117 | 66 | 4 | 70 | 59,8% | 5,7% | 56,4% |
1970 | 137 | 79 | 4 | 83 | 60,6% | 4,8% | 57,7% |
1980 | 168 | 99 | 8 | 107 | 63,7% | 7,5% | 58,9% |
1990 | 188 | 117 | 7 | 124 | 65,9% | 5,6% | 62,2% |
2000 | 210 | 135 | 6 | 141 | 67,1% | 4,3% | 64.3% |
1- Meningkatnya tingkat partisipasi (Jumlah tenaga kerja/Potensial)
2- Tidak – data menggambarkan semua kelompok usia.
No comments:
Post a Comment